Hidup memang proses belajar. Dan dari setiap peristiwa kita bisa belajar.
Kemarin, entah kenapa dorongan hatiku untuk biking dari Wageningen, kota kecilku ke Ede tetangga sebelah benar2 menggebu..hehehe...ceritanya sih pengen niru budaya hidup sehat temen-temen Dutch yang terbiasa sepedaan kemana-mana. Well, bagi mereka apalah arti sepedaan 8 kilo (pluss 8 kilo) pulang pergi. Keciiil itu mah.
Kalo dipikir-pikir, kalo aku jadi student seperti mereka yang dapat kartu gratis traveling (boleh milih traveling gratis di weekend atau weekday) ya mending manfaatin itu aja kemana-mana. Gak usah pusing sepedaan sejauh 16 kiloan misalnya atau mikirin pulang kuliah harus ngos-ngosan naik sepeda ke rumah yang jauhnya berkilo-kilo;-p
Setelah memikirkan masak-masak..hihihi, rencana sepedaan jadi juga. SENDIRI..ya sendiri :-) Berbekal jaket, raincoat dan air putih pluss tiga kantong plastik *heheh, yang ini buat belanja*, melengganglah aku. Oh ya lupa, bekal yang gak kelupaan peta yang kubrowsing dari Om google yang kuprint di Forum (salah satu gedung kampusku).
ni dia link petanya
http://maps.google.com/maps?f=d&source=s_d&saddr=Bornsesteeg,+Wageningen,+Nederland&daddr=Ede+Centrum,+Ede,+Nederland&geocode=FbApGQMdjnBWACH0Y6E2iB8PUA%3BFXoeGgMdGn5WACllThrJT63HRzFiaKnPOgQEcA&sll=52.011937,5.671692&sspn=0.101008,0.430527&vpsrc=6&hl=en&dirflg=w&mra=ltm&ie=UTF8&ll=52.028416,5.667572&spn=0.100971,0.430527&t=m&z=11&layer=c&ei=3k50TvuwMKKGOKyU0akJ&pw=2
Pikirku sih, kali ini harus bisa menakhlukkan si peta. masak sih baca peta gak bisa-bisa, apalagi kan jalan-jalan di Belanda sangat cukup jelas dan excatly the same dengan alur-alur jalan yang ada di peta. soo, let's go laah.
Nah, perjalanan dimulai, suasana sedikit mendung dengan suhu 20 derajat..wesss perfect! bekal 2 peta, yang satu nama jalan plus arah-arahnya dan yang satu lengkap dengan foto-foto jalannya bener-bener petunjuk yang yahuud. Dari arah Forum truss ke Benekom via jalan Grintweg bolak-balik aku pantengin si peta...aiiiyaah seperti Dora saja.
Sampe di centrum Benekkom, semua ternyata terkendali, ternyata mudah saja sodara-sodara ;-p petunjuk "ede" ada dimana-mana, mulai terbiasalah aku tanpa peta..jalan saja mengikuti petunjuk dan yihaa sampai juga di stasiun Ede. Oh ya, sedikit beda sih dengan di Indo, nama jalannya melintang tepat di jalannya, sedangkan kalo di Indo nama jalannya tu ada di jalan masuk menuju jalan yang dimaksud. Ni dia gambarnya.
huuuf...menarik napas panjaang, akhirnya sampe di stasiun Ede, sempat jugalah foto-foto sama si sepeda unguku, hahha sekedar bukti kalo si ungu nyampe juga di Ede dan aku juga bisa baca peta bow :-)
Oke mari kita lanjutkan ke centrum.. Buka peta lagi, dan kuikuti saja jalurnya.
Sekitar 10 menit jalan sambil menikmati suasana sekitar, perasaanku kok jadi aneh. Bolak bali kupantengin nama jalannya. hmm kok beda ya...ooh..mungkin jalan yang dimaksud si peta masih di depan lagi...teruus kukayuh lagi, ah dalam hati aku nyeletuk: bentar lagi juga ketemu.
Waah, tapi gawat juga nih, kok jadi deg-degan ya..semakin kukayuh pedalku semakin berbedalah nama jalan dengan petunjuk di petaku. ngomel-ngomel dalam hati ternyata tetap gak membantu....
Dan aku harus memutuskan cepat saat itu, meneruskan mengayuh di jalan yang lurus atau belok ke arah kanan karena memang tidak mungkin kekiri ;-p Akhirnya kuambil persimpangan kanan, karena jalan lurus sudah mulai sepi. Entah kenapa terus saja kukayuh ke arah itu, menyebrangi rel kereta dan tiba di kawasan perumahan.. OMG...ada dimana aku?
Terus saja ku kayuh, hingga kembali dipersimpangan, kali ini harus bertanya pikirku. tanya tidak tanya tidak... arggh akhirnya harus kutanggalkan harapanku jadi pembaca peta, sampai ditujuan DAN TANPA BERTANYA...
Tidak jelas benar apa kata si kakek, seorang tua yang lagi asyik bersih-bersih pekarangan rumahnya. Yang jelas tangannya menunjuk-nunjuk ke simpang kanan. Dank u Meneer..
Kulanjutkan mengayuh si ungu..terus..lagi dan lagi...kali itu jarak rasanya jauuh sekali dan seperti gak berujung..
Sekitar 15 menit yang terasa seperti 1 jam, akhirnya aku melihat kawanan air mancur yang tak asing...yihaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...INI CENTRUM!! pekakku...
Alhamdulillah, aku sampai. meski akhirnya harus gagal menjadi pembaca peta yang tak bertanya.
Begitullah, diperjalanan pulang akupun senyum-senyum sendiri. Satu pelajaran lagi, untuk sampai di harapan yang kita inginkan, untuk sampai di tujuan hidup tertentu, sering kita menyiapkan dengan bekal mantap serta petunjuk yang yahud, tapi diperjalanan, dalam prosesnya ada saja sesuatu yang terjadi dan mungkin jadi penghalang.
Tentu saja, jangan malu bertanya, atau minta bimbingan pada yang lebih tahu dan yang pasti, tetap yakin kalo kita akan sampai di akhir yang kita tuju...
Kemarin, entah kenapa dorongan hatiku untuk biking dari Wageningen, kota kecilku ke Ede tetangga sebelah benar2 menggebu..hehehe...ceritanya sih pengen niru budaya hidup sehat temen-temen Dutch yang terbiasa sepedaan kemana-mana. Well, bagi mereka apalah arti sepedaan 8 kilo (pluss 8 kilo) pulang pergi. Keciiil itu mah.
Kalo dipikir-pikir, kalo aku jadi student seperti mereka yang dapat kartu gratis traveling (boleh milih traveling gratis di weekend atau weekday) ya mending manfaatin itu aja kemana-mana. Gak usah pusing sepedaan sejauh 16 kiloan misalnya atau mikirin pulang kuliah harus ngos-ngosan naik sepeda ke rumah yang jauhnya berkilo-kilo;-p
Setelah memikirkan masak-masak..hihihi, rencana sepedaan jadi juga. SENDIRI..ya sendiri :-) Berbekal jaket, raincoat dan air putih pluss tiga kantong plastik *heheh, yang ini buat belanja*, melengganglah aku. Oh ya lupa, bekal yang gak kelupaan peta yang kubrowsing dari Om google yang kuprint di Forum (salah satu gedung kampusku).
ni dia link petanya
http://maps.google.com/maps?f=d&source=s_d&saddr=Bornsesteeg,+Wageningen,+Nederland&daddr=Ede+Centrum,+Ede,+Nederland&geocode=FbApGQMdjnBWACH0Y6E2iB8PUA%3BFXoeGgMdGn5WACllThrJT63HRzFiaKnPOgQEcA&sll=52.011937,5.671692&sspn=0.101008,0.430527&vpsrc=6&hl=en&dirflg=w&mra=ltm&ie=UTF8&ll=52.028416,5.667572&spn=0.100971,0.430527&t=m&z=11&layer=c&ei=3k50TvuwMKKGOKyU0akJ&pw=2
Pikirku sih, kali ini harus bisa menakhlukkan si peta. masak sih baca peta gak bisa-bisa, apalagi kan jalan-jalan di Belanda sangat cukup jelas dan excatly the same dengan alur-alur jalan yang ada di peta. soo, let's go laah.
Nah, perjalanan dimulai, suasana sedikit mendung dengan suhu 20 derajat..wesss perfect! bekal 2 peta, yang satu nama jalan plus arah-arahnya dan yang satu lengkap dengan foto-foto jalannya bener-bener petunjuk yang yahuud. Dari arah Forum truss ke Benekom via jalan Grintweg bolak-balik aku pantengin si peta...aiiiyaah seperti Dora saja.
Sampe di centrum Benekkom, semua ternyata terkendali, ternyata mudah saja sodara-sodara ;-p petunjuk "ede" ada dimana-mana, mulai terbiasalah aku tanpa peta..jalan saja mengikuti petunjuk dan yihaa sampai juga di stasiun Ede. Oh ya, sedikit beda sih dengan di Indo, nama jalannya melintang tepat di jalannya, sedangkan kalo di Indo nama jalannya tu ada di jalan masuk menuju jalan yang dimaksud. Ni dia gambarnya.
Papan petunjuk nama jalan (warna biru) yang melintang itu adalah nama jalan sebelah kiri dan kanan, bukan nama jalan yang sedang di lalui mobil @by NU Dewi |
huuuf...menarik napas panjaang, akhirnya sampe di stasiun Ede, sempat jugalah foto-foto sama si sepeda unguku, hahha sekedar bukti kalo si ungu nyampe juga di Ede dan aku juga bisa baca peta bow :-)
Oke mari kita lanjutkan ke centrum.. Buka peta lagi, dan kuikuti saja jalurnya.
Daku dan si ungu di stasiun kereta Ede-Wageningen @by NU Dewi |
Sekitar 10 menit jalan sambil menikmati suasana sekitar, perasaanku kok jadi aneh. Bolak bali kupantengin nama jalannya. hmm kok beda ya...ooh..mungkin jalan yang dimaksud si peta masih di depan lagi...teruus kukayuh lagi, ah dalam hati aku nyeletuk: bentar lagi juga ketemu.
Waah, tapi gawat juga nih, kok jadi deg-degan ya..semakin kukayuh pedalku semakin berbedalah nama jalan dengan petunjuk di petaku. ngomel-ngomel dalam hati ternyata tetap gak membantu....
Dan aku harus memutuskan cepat saat itu, meneruskan mengayuh di jalan yang lurus atau belok ke arah kanan karena memang tidak mungkin kekiri ;-p Akhirnya kuambil persimpangan kanan, karena jalan lurus sudah mulai sepi. Entah kenapa terus saja kukayuh ke arah itu, menyebrangi rel kereta dan tiba di kawasan perumahan.. OMG...ada dimana aku?
Terus saja ku kayuh, hingga kembali dipersimpangan, kali ini harus bertanya pikirku. tanya tidak tanya tidak... arggh akhirnya harus kutanggalkan harapanku jadi pembaca peta, sampai ditujuan DAN TANPA BERTANYA...
Tidak jelas benar apa kata si kakek, seorang tua yang lagi asyik bersih-bersih pekarangan rumahnya. Yang jelas tangannya menunjuk-nunjuk ke simpang kanan. Dank u Meneer..
Kulanjutkan mengayuh si ungu..terus..lagi dan lagi...kali itu jarak rasanya jauuh sekali dan seperti gak berujung..
Sekitar 15 menit yang terasa seperti 1 jam, akhirnya aku melihat kawanan air mancur yang tak asing...yihaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...INI CENTRUM!! pekakku...
Alhamdulillah, aku sampai. meski akhirnya harus gagal menjadi pembaca peta yang tak bertanya.
Air mancur centrum ede @by NU Dewi |
Begitullah, diperjalanan pulang akupun senyum-senyum sendiri. Satu pelajaran lagi, untuk sampai di harapan yang kita inginkan, untuk sampai di tujuan hidup tertentu, sering kita menyiapkan dengan bekal mantap serta petunjuk yang yahud, tapi diperjalanan, dalam prosesnya ada saja sesuatu yang terjadi dan mungkin jadi penghalang.
Tentu saja, jangan malu bertanya, atau minta bimbingan pada yang lebih tahu dan yang pasti, tetap yakin kalo kita akan sampai di akhir yang kita tuju...
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori proses belajar /
sehari-hari
dengan judul Gagal baca peta uh... Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://karenasayasuka.blogspot.com/2011/09/gagal-baca-peta-uh.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Panggil aku Tami - 18 September 2011
bawa GPS aja makanya....
ReplyDeletehahahhaha...maunya sih gak pake GPS.. :-) nanti sy bawa dirimu jo sebagai pembaca peta ulung :-p
ReplyDelete