‘’Walaaah tomatku abiiiis”,
Tentu saja bukan masalah kalo itu terjadi di Indo, bisa keluar bentar mampir di kios tetangga dan case solved. Tapi tidak begitu di sini. Jangan harap ketemu toko yang jual sayuran gitu di samping rumah, apalagi toko klontongan yang buka 24 jam.GAK ADA!
Tomat @by NU Dewi |
Di Belanda, setidaknya di tempat aku tinggal (bisa jadi di tempat lain di Belanda kasusnya beda ;-p) belanja mingguan atau mungkin bulanan dah jadi kebiasaan. Menurutku salah satunya karena faktor di atas. Tidak bisa mendapatkan barang printilan kayak telur, garam, gula, teh, kopi, peniti atau benang seketika kita butuh atau seketika kita mau, yah syukur-syukur kalo pas butuh toko-toko masih buka, atau rumah kita dekat dengan centrum pluss cuaca bersahabat dan suhu gak minus :-).
Artinya, semuanya harus disediakan di rumah atau paling tidak sudah direncanakan sebelumnya untuk membeli.
Artinya, semuanya harus disediakan di rumah atau paling tidak sudah direncanakan sebelumnya untuk membeli.
Toko di Belanda biasanya buka setelah jam 8 pagi dan tutup setelah jam 6 sore, kecuali untuk supermarket-supermarket tertentu seperti C1000 atau AH yang buka sampai jam 8 malam (kecuali hari-hari tertentu tutup jam 7 atau 9). Khusus untuk hari Jumat di Wageningen atau Kamis di Utrecht (atau hari lain di kota lainnya), toko-toko buka hingga jam 9 malam. Jadi instead of kios di samping rumah atau minimarket yang buka 24 jam yang kini menjamur di Indo, kami harus mendapatkan alias belanja barang harian di supermarket seperti di beberapa nama yang dah tersebut di atas.
Apa yang beda dengan supermarket di Indo?
Satu, masuk ke supermarket gak perlu buka jaket, nitip tas atau barang-barang lainnya. Alarm akan berbunyi otomatis (biasanya detektor ada di pintu keluar) jika pembeli mengambil barang tanpa membayarnya. Ini kadang juga menjengkelkan, kasusnya banyak! meskipun barangnya dah dibayar tapi tetep aja alarm bunyi. Nah supaya aman setiap transaksi jangan lupa minta bon-nya.
Dua, bayarnya gak perlu antri beerjam-jam. Yah, meskipun di Indo juga dah make sensor buat baca label harga tapi yang ini menurutku lebih cepat, barangnya tinggal digeser-geser aja. Bahkaaan, kalo bisa bahasa Dutch silahkan jadi kasir untuk diri sendiri (mesin kasir otomatisnya berbahasa Dutch).
Tiga, selalu disapa maniiis sama kasirnya, termasuk kata-kata wajib “fijn weekend’’ setiap hari jumat&Sabtu dan kadang-kadang minggu ).
Satu, masuk ke supermarket gak perlu buka jaket, nitip tas atau barang-barang lainnya. Alarm akan berbunyi otomatis (biasanya detektor ada di pintu keluar) jika pembeli mengambil barang tanpa membayarnya. Ini kadang juga menjengkelkan, kasusnya banyak! meskipun barangnya dah dibayar tapi tetep aja alarm bunyi. Nah supaya aman setiap transaksi jangan lupa minta bon-nya.
Dua, bayarnya gak perlu antri beerjam-jam. Yah, meskipun di Indo juga dah make sensor buat baca label harga tapi yang ini menurutku lebih cepat, barangnya tinggal digeser-geser aja. Bahkaaan, kalo bisa bahasa Dutch silahkan jadi kasir untuk diri sendiri (mesin kasir otomatisnya berbahasa Dutch).
Tiga, selalu disapa maniiis sama kasirnya, termasuk kata-kata wajib “fijn weekend’’ setiap hari jumat&Sabtu dan kadang-kadang minggu ).
Yuuk, mari rasakan sensasi berbelanja di sini bersama teman saya Eliya berikut ini, selamat berbelanja!
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Ala Dutch /
sehari-hari
dengan judul Belanja Tomat versi Modern. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://karenasayasuka.blogspot.com/2011/11/belanja-tomat-versi-modern.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Panggil aku Tami - 12 November 2011
artisnya keren banget deh sesuatu banget :p
ReplyDeletedeu artis wageningen, belanja dikit harus ke supermarket :p
ReplyDeletehahahhaha...itu dia masalahnya gak ada tempat lain selain supermarket untuk belanja barang prentilan begitu :-) bukan begitu artis??hihihi
ReplyDelete