Kalau ada orang yang paling
berpengaruh terhadap keberuntunganku kali ini, keberuntungan yang tak pernah
terlintas dipikiranku, hmm.. tentu saja Allah SWT. Sudah pasti itu!!
Tapi seseorang…??sesuatu?? Jawabannya satu...Suami tercinta.
Hari itu sekitar Oktober 2011,
entah dorongan dari mana, tiba-tiba pengen ke Afrika!! Hahha..kali ini BERMIMPIpun gak pernah.
Tapi sungguh, itu bukan hal mustahil bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan di
Universitasku saat ini. Buanyaak sekali project di seluruh dunia terutama
Afrika dan Asia dimana civitas akademiknya banyak terlibat. Jadi kalo memang
berminat, kesempatan terbuka lebar. Kira-kira begitu...
Makin hari semangatku semakin
menggebu. Kuputuskan mengirim email awal pada salah seorang asosiasi professor
di departemen tempatku belajar. Responnya positif, tapi aku harus menunggu hingga
akhir November. Oke! Aku setuju.
Menunggu itu tak enak,
tentu saja. Disela-sela menunggu aku tak mau ambil resiko. Sebuah postingan di
wall group facebook almamaterku sangat menarik. Kerjasama universitas terkemuka
di Amerika dengan berbagai lembaga di Indonesia termasuk organisasi sentral
nutrisi di Asia Tenggara mengenai peluang internship sangaat-sangat menggoda.
Terlebih lagi lokasinya di Indonesia, terbayang-bayang menghirup alam
Indonesia lagi dengan lebih cepat, ngedate dengan Sang suami, ah ya..yang ini benar-benar temptation. Yah, meskipun Palu-Jakarta tidak dekat.
Setelah nyari info sana sini,
kirim email bolak balik..jawabannya sama dengan yang pertama..harus nunggu.
Selama masa menunggu tentulah aku
mulai dihinggapi rasa bingung juga cemas. Afrika atau Indonesia. Dua-duanya
punya kelebihan dan kekurangan tentunya. Tapi memang besar hati pengen banget
ke Afrika, meskipun di Indonesia kegiatannya juga gak kalah menarik. Kebetulan
tema research di Indonesia/Jakarta kurang lebih sama dengan tesisku.
Baiklah, waktunya menetapkan hati
dan pilihan. Meski belum ada kepastian, aku yakin masalahnya tinggal pilihan, mana yang aku mau. Kukirimkan sebuah sms ke Suami. Aku yakin 2 project ini sama-sama
baiknya meskipun area of expertise-nya lumayan berbeda. Terlintas di pikiranku
kalo suami pasti lebih milih Jakarta. Hehhehe..pasti deh suami pengen cepet
ketemu lagi.. hahaha..GR tingkat tinggi.
Jawaban Suami sangat mengejutkan,
alih-alih Jakarta, si dia menyarankan ke Kenya saja. Katanya: Akan banyak
cerita di Kenya, akan banyak pengalaman baru disana..Grab the chance!! You’ll
make it!..
Dua hari setelah sms jawaban yang cukup mengejutkan dari suami, sebuah email mampir ke inboks-ku. Dari ''calon supervisorku'' saat itu. Isinya, YA aku diterima sebagai research intern di project-nya.
Ah, tepat sekali rasanya...
Yes i do. Hari ini aku membuktikannya…..pilihan
itu tepat!! Kenya…yes, I am here..
|
Just arrived in Kibwezi district, Kenya @by. G. Mbera |